Hay friends, Dengerin lagu yuks
Hehehehe ..
Qinthani Dhea ST

Perempuan, 24 tahun

Bogor, Indonesia

Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
::
Journal of Sincerity
Shutdown

Navbar Bawah

Cari Blog Ini

Minggu, 03 November 2013

Bunga Adenium


 Adenium merupakan tanaman hias yang sangat digemari banyak pecinta bunga tanah air. Adenium merupakan kelompok family Apocynaceae, yaitu tanaman yang memiliki getah putih seperti susu. Tanaman ini sangat banyak ditemukan tumbuh alami di dataran Yaman. Adenium mulai dikembangkan di Asia Timur dan Tenggara (termasuk Taiwan, Thailand, dan Indonesia) pada tahun 1990-an dan semakin populer akhir-akhir ini. Di Indonesia, jenis yang seringkali dicari orang adalah Adenium arabicum.

Spesies tersebut digandrungi karena bentuknya yang khas akibat karakter bonggolnya yang indah. Jenis lain yang juga sering dicari kolektor tanaman hias tanah air adalah Adenium socotranum dan Adenium somalense. Adenium socotranum merupakan jenis yang cukup sulit didapatkan dan selalu menjadi incaran empuk para kolektor meski pun harganya mahal. Tanaman ini berasal dari Pulau Socotra yang terletak di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Semenanjung Arab. Daun Adenium socotranum berwarna kecoklatan mengkilap seperti plastik dan tepinya melengkung ke bawah.

Adenium somalense merupakan Adenium yang banyak ditemukan tumbuh alami di Somalia dan Kenya. Tanaman tersebut merupakan Adenium yang cukup mudah perawatannya dan bunganya sama indah dengan Adenium obesum. Adenium somalense dan Adenium obesum merupakan jenis Adenium yang terkenal karena keindahan bunganya. Adenium obesum atau sering disebut bunga blorok merupakan Adenium yang paling tinggi tingkat mutasinya sehingga corak warna bunga yang muncul lain daripada yang terdapat pada bunga dari jenis-jenis Adenium lainnya.

Jika Anda ingin mengoleksi Adenium, Anda tentu saja akan memiliki banyak pilihan untuk menonjolkan bagian bunganya atau bonggolnya. Biasanya para bapak-bapak lebih suka dengan Adenium berbonggol indah, sementara para ibu lebih memilih Adenium berbunga indah.

Cara Menanam Bunga Adenium

Umumnya, semua jenis Adenium merupakan tanaman yang tumbuh baik pada iklim tropis, tanah berhumus, dengan pengaruh sinar matahari yang teduh. Artinya tanaman ini akan sangat baik jika ditumbuhkan pada pot di dalam rumah atau rumah kaca dan akan tumbuh lebih baik pada tempat teduh (tidak langsung terkena sinar terik matahari). Oleh karena itu tanaman Adenium sangat cocok jika dijadikan bonsai.



Adenium yang paling mudah ditanam adalah Adenium obesum. Jenis ini memiliki percabangan berliku yang menopang daun-daun hijau yang mengkilap. Bunganya berbentuk cawan dengan warna-warni yang mencolok seperti merah, shocking pink, jingga, kadang putih. Adenium obesum sangat membutuhkan suhu hangat dalam pertumbuhannya (yang mudah didapatkan di negara beriklim tropis seperti Indonesia) dan tidak akan tahan terhadap suhu rendah (misalnya akibat hujan). Tanaman ini cocok ditumbuhkan pada musim kemarau.

Anda dapat membeli bibit Adenium di nurseri-nurseri tanaman hias yang ada di kota Anda, lalu memulai penanaman. Adenium bisa juga ditanam dengan cara memotong akar tunas vegetatifnya. Adenium arabicum merupakan jagoannya Adenium di Indonesia. Variasi tanaman ini sangat banyak dengan berbagai julukan seperti ra chine pan dok, yaman dataran tinggi, diamond crown, arabicum pagoda, golden crown, dan sebagainya. Salah satu jenis yang cukup digemari (terutama oleh para pebisnis tanaman hias) adalah golden crown. Ciri khas dari golden crown yang membuatnya sangat indah adalah bonggol yang lebar dan tajuk yang membentuk sudut kemiringan 900.

Cara menanam Adenium arabicum varian golden crown ini gampang-gampang susah dan butuh ketelatenan. Pertama, Anda harus memilih bibit yang memiliki bonggol yang seimbang menopang cabang-cabangnya, dengan panjang bonggol minimal 4-5 cm. Kemudian, pilihlah bibit yang memiliki percabangan yang seimbang pada setiap sisinya, agar bentuk mahkota yang Anda inginkan tercipta dengan baik. Golden crown yang bagus memiliki cabang utama di bagian tengah yang tumbuh tegak ke atas, dan beberapa cabang lain yang mengelilinginya.

Setelah Anda menemukan bibit yang tepat, pindahkanlah bibit tersebut ke pot baru dengan tanah yang baru. Ketika menanam, pastikan Anda mengatur posisi perakaran bibit yang masih muda tersebut dengan seimbang ke semua arah. Hal ini bertujuan agar ketika dewasa, akar golden crown Anda dengan indah mengelilingi bonggolnya. Rentangkan akar bibit Adenium sehingga membentuk sudut ± 800 terhadap bonggolnya, kemudian timbun dengan tanah dan ditekan-tekan agar mantap menopang bibit baru Anda.

Timbunan tanah sebaiknya dibentuk seperti gunung dengan bibit Adenium sebagai puncaknya. Bentuk tersebut akan memudahkan akar untuk tumbuh ke samping, menuju bagian sisi bonggol. Anda harus rajin mengganti tanah setiap 3 bulan, sekaligus menata ulang perakaran tanaman Anda.

Cara Merawat Bunga Adenium

Merawat tanaman hias seperti Adenium memerlukan tiga kunci utama; kesabaran, ketekunan, ketelitian. Semua jenis Adenium sangat bergantung pada pencahayaan yang baik dan penyiraman yang teratur. Mereka memang memerlukan daerah yang teduh, tetapi pencahayaan yang baik tetap harus ada terutama jika mereka ditumbuhkan dalam rumah kaca. Adenium akan tumbuh subur jika disiram teratur, namun Anda harus jeli mengetahui kapan masa dormansi tanaman ini.



Pada fase dormansi, tidak apa bagi Anda untuk membiarkannya tanpa air, karena tanaman ini memang sedang “tidur”. Saat melakukan penyiraman, jangan sampai Anda memberikan terlalu banyak air. Air yang berlebih dapat menyebabkan rontoknya daun Adenium. Jika Anda menggunakan sprayer dalam menyiram tanaman, 3-4 kali semprotan adalah jumlah yang cukup. Pupuk yang baik digunakan untuk merawat Adenium adalah pupuk cair yang harus diberikan minimal 2 kali dalam setahun.

Umumnya semua jenis Adenium harus diganti tanahnya dan diatur perakarannya setiap dua tahun sekali. Meski pun pada beberapa varian tertentu dibutuhkan pergantian tanah yang lebih sering lagi, seperti pada varian golden atau diamond crown. Pergantian tanah ini penting, untuk mengontrol tumbuhnya jamur atau adanya sarang-sarang kumbang kecil yang senang menyerang bonggol dan akar Adenium. Adenium yang ditanam dalam pot kecil dapat mencapai ketinggian 13 cm, dengan diameter bonggol 8 cm.

Kegiatan yang cukup mengasyikkan dalam merawat Adenium adalah saat mengatur bentuk percabangannya, apalagi jika Adenium milik Anda adalah varian golden atau diamond crown. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk membentuk pola percabangan adalah dengan menggunakan kawat dan bantuan sinar matahari. Untuk membentuk percabangan yang simetris, Anda hanya perlu memutar-mutar pot, membuat bagian cabang yang pendek mendapatkan cahaya matahari paling banyak sehingga panjangnya sama dengan cabang pada sisi lain.

Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat menangani Adenium, karena getah Adenium mengandung zat toksin yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak sengaja terminum.

Budidaya Bunga Adenium

Adenium merupakan tanaman yang relatif mudah untuk dibiakkan. Terdapat dua cara perkembangbiakan Adenium; generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif dapat Anda lakukan dengan menggunakan biji Adenium. Untuk mendapatkan biji Adenium, Anda harus membungkus buah-buah Adenium dengan plastik.



Perlu Anda ketahui bahwa buah Adenium merupakan tipe buah dehiscent, artinya ketika matang buah ini akan pecah menyemburkan bijinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membungkus terlebih dahulu buah-buah ini dengan plastik ketika belum dipetik dari pohonnya. Buah Adenium mulai tumbuh ketika bunga mekar telah berusia 1 bulan, dan dalam waktu 3-4 bulan buah-buah ini akan matang. Jadi Anda boleh mulai membungkus buah-buah ini 2-3 minggu sebelum masa matangnya. Ketika matang, biji-biji Adenium akan tertampung dalam plastik. Kemudian, kumpulkan biji-biji tersebut untuk dikeringkan.

Setelah kering, biji-biji ini dapat segera Anda tanam kembali. Kekurangan dari cara pembiakan generatif adalah waktu yang dibutuhkan cukup lama karena Adenium dewasa baru mulai berbunga ketika usianya 6 bulan. Perkembangbiakan vegetatif dapat Anda lakukan dengan cara stek atau cangkok. Terdapat beberapa keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif pada Adenium, antara lain: Anda dapat memilih karakter bonggol atau bunga yang bagus, biji lebih mudah dikumpulkan, dan tanaman tidak mudah terserang virus.

Sementara itu, kekurangannya adalah Anda akan sulit menduga seperti apa bentuk Adenium Anda ketika dewasa. Cangkok yang umumnya dilakukan adalah cangkok pada bagian percabangan batang dan bonggol. Anda dapat menggunakan kantong plastik dan plester untuk membungkus bagian yang dicangkok, kemudian menunggu hingga bungkusan tersebut membesar. Jika terlihat membesar, artinya cangkokan Anda telah tumbuh menghasilkan anakan baru, dan Anda boleh membuka bungkus plastik tersebut.

Jika Anda mencangkok pada bagian bonggol, maka jangan lupa untuk melapisi plastik dengan kertas karbon (atau kertas koran jika Anda tidak memiliki kertas karbon), agar bonggol tidak hangus karena matahari. Waktu yang dibutuhkan untuk proses cangkok hanya 2-4 minggu hingga menghasilkan anakan baru. Anakan baru tersebut harus ditumbuhkan di tempat teduh karena anakan ini masih belum tahan terhadap sinar matahari langsung.

Ketika Anda memutuskan untuk membudidayakan Adenium, berarti Anda harus memiliki pasokan bibit yang cukup. Yang dimaksud dengan bibit Adenium di sini adalah anakan yang telah memiliki bonggol, yang sudah ditumbuhkan selama 9 bulan. Keunggulan bibit tersebut adalah pertumbuhannya optimal sehingga ketika dewasa akan menjadi tanaman yang sehat dan kuat. Bibit ini pun sudah cukup kuat jika Anda ingin mencangkoknya.

Dalam budidaya Adenium, jangan ragu-ragu untuk memberi pupuk pada masa pembibitan. Dengan pemberian pupuk yang intensif, bibit Anda dapat matang hingga 3 bulan lebih cepat daripada bibit tanpa pupuk.

0   komentar

Cancel Reply