Rabu, 15 Oktober 2014

Cara stek tanaman


Stek batang adalah merupakan salah satu cara yang umum digunakan untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif. Menggunakan teknik perbanyakan ini, sahabat tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk menunggu tanaman memasuki fase generatif menghasilkan biji dari buahnya untuk ditanam, karena bahan tanamnya diambil dari batang atau cabang pohon induk. Beberapa tanaman yang dapat diperbanyak dengan stek batang adalah kedongdong, jambu air, markisa, delima, jeruk, advokad, dan anggur, serta tanaman hias seperti bogenvil, kembang sepatu, mawar, dan melati.
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni berkayu keras, semi berkayu lunak, dan herbaceous.
Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain, dengan perlakuan kimia IBA atau NAA 2500 – 5000 ppm. Panjang stek berkisar antara 10 – 76 cm atau dua buku (nodes).

Disini ada beberapa cara penyetekan

1.  Cabang stek minimal berdiameter sekitar 1 cm, di ambil dari bagian tengah cabang, kira-kira 0,5 cm dibawah mata tunas yang paling bawah dan 1 cm dari mata tunas paling atas.
2. Kemudian cabang dipotong-dipotong sepanjang 15-20 cm, dengan 3-4 mata tunas disetiap potongan.
3. Pemotongan cabang dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan gunting setek atau pisau yang tajam. Jika pisau tidak tajam, permukaan potongan menjadi kasar, memar, dan rusak sehingga sulit membentuk kalus, untuk menutup luka.


Kadang-kadang setek batang yang ditanam sulit membentuk akar, sehingga perlu diberikan perlakuan khusus, misalnya

1. Mengerat batang. Pengeratan dilakukan agar cabang yang disetek memiliki kandungan karbohidrat dan auksin yang cukup untuk membentuk akar. Penegeratan dilakukan 1-2 bulan sebalum cabang dipotong. Caranya : buat keratan melingkar selebar 2-3 cm pada jarak 30-40 cm dari ujung cabang. Kulit cabang pada batang keratan dibuang, lalu dibiarkan selam 1-2 bulan sampai muncul tonjolon yang menandakan telah terjadi penumpukan karbohidrat dan auksin.

2. Mengetiolasi batang. Etiolasi dilakukan dengan membungkus bagian cabang setek dengan kertas, plastik atau kain. Warna pembungkus sebaiknya hitam agar cahaya matahari tidak dapat menembus kulit cabang yang dibungkus sehingga zat klorofil hilang dan zat auksin berkumpul. Perlakuan ini membuat cabang cepat menumbuhkan akar setelah ditanam.

3. Menggunakan Hormon tumbuh. Secara alami tanaman menghasilkan hormon tumbuh sendiri, yaitu auksin. Namun kadang-kadang jumlahnya tidak mencukupi untuk membantu pembentukan akar. Oleh karena itu, perlu tambahan auksin dari luar untuk memacunya. Hormon auksin yang digunakan dapat berupa IBA, IAA, atau NAA. Hormon-hormon ini berbentuk kristal sehingga harus dilarutkan terlebih dahulu kedalam larutan alkohol.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan cara :

1. Celup cepat
Bahan pelarut yang digunakan adalah alkohol 50% dengan konsentrasi tergantung jenis hormon yang digunakan. Jika hormon yang digunakan IAA, konsentrasinya 500-1000 ppm atau 500-1000mg IAA/ liter pelarut. Jika yang digunakan NAA, sentrasinya 5000 ppm atau 5 g/l pelarut. Sementara itu, jika hormon yang digunakan IBA, konsentrasinya 5000-10000 ppm atau 5-10 g/l pelarut. Setelah itu batang-batang setek disatukan dan 2 cm bagian pangkalnya dicelupkan selam 5-10 detik kedalam larutan hormon.

2. Perendaman
Hormon auksin dilarutkan terlebih dahulu kedalam alkohol 95%, lalu ditambahkan air sesuai konsentrasinya yang dibutuhkan. Umumnya untuk setek batang tanaman buah, konsentrasinya 100 ppm dengan lama perendaman 1-2 jam. Sementara itu, untuk tanaman yang gampang berakar seperti beberapa jenis tanaman hias, konsentrasinya hanya 5 ppm dengan lama perendaman 1- 5 menit.

3. Bentuk Tepung ( penepungan)
Tepung dibuat dengan melarutkan hormon auksin kedalam alkohol 95% dengan konsentrasi 1000-5000 ppm, lalu dimasukkan 1 kg tepung bedak dan diaduk. Campuran tersebut dikering-anginkan sampai seluruh alkohol menguap. Jika tak ingin repot membuatnya, kita dapat menggunakan hormon tumbuh bebrbentuk tepung siap pakai seperti Rhizopon A yang mengandung NAA, Rhizopon B yang mengandung IAA, atau Rootone- F yang mengandung empat jenis tersebut.
Caranya , bagian pangkal setek dibasahi dengan air, lalu disentuhkan kedalam tepung dan diketuk-ketuk agar tepung yang melekat tidak berlebihan. Cara lain, Rootone-F yang berbentuk tepung dicampur dulu sedikit dengan air sampai mencapai pasta, lalu pangkal setek dicelupkan kedalam pasta tersebut.
Setelah di beri hormon tumbuh, setek batang siap disemai didalam kotak kayu, pot atau bedengan. Media semai yang digunakan dapat berupa pasir atau campuran pasir dan sekam padi dengan perbandingan 2: 1 atau 3: 1 atau campuran pasir, lumut, dan tanah gembur denga perbandingan 2 : 1:1. Ketebalan media pada wadah semai dan bedengan 25-30 cm dan dilapisi pasir setebal 5 cm. Stek ditanam dengan menancapkan bagian pangkal setek kedalam media sampai hanya tersisa dua mata tunas di permukaan tanah. Posisi setek sebaiknya agak miring sekitar 45%. Jika setek masih memiliki daun, posisinya daunnya harus berada diatas permukaan media. Setelah itu media disiram kembali.

Untuk menjaga kelembaban agar tetap tinggi, permukaan media persemaian ditutup dengan plastik transparan. Jika penyemaian dilakukan dikotak akyu atau pot, wadah cukup ditutup dengan lembar plastik bening. Sementara itu, jika penyemaian dilakukan dibedengan, buatkan sungkup dari plastik transparan yang menutupi seluruh permukaan bedengan, lalu bedengan disiram dengan air setiap hari. Biasanya setek batang mulai berakar setelah 2-3 bulan disemai. Batang setek yang tidak tumbuh sebaiknya dibuang. Setelah akarnya terlihat berwarna coklat dan cukup banyak, setek dapat dipindah ke polibag untuk dibesarkan.

Penyungkupan tanaman stek dapat mengurangi proses penguapan tanaman, dan ini merupakan tujuan utama dalam penyungkupan tersebut agar proses penguapan oleh daun tidak tinggi sehingga pertumbuhan akar tidak terhambat.Peranan daun pada stek cukup besar karena daun akan melakukan proses asimilasi dan hasil asimilasi tentu dapat mempercepat pertumbuhan akar, tetapi jumlah daun yang terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan akar stek oleh karena penguapan yang cukup besar.

Membuat Larutan Hormon

Konsentrasi kelarutan hormon didalam air biasa disebut dalam istilah part per million atau ppm yang mengacu pada jumlah miligram hormon per 1 liter air. Larutan 1000 ppm berarti terdapat 1000 mg ( = 1 gram) hormon di dalam 1 liter air.

Jika anda ingin membuat larutan 2000 ppm maka anda dapat melarutkan 1 gram hormon ke dalam 0,5 liter air ( = 1000mg / 0,5 liter = 2000mg / liter = 2000 ppm)

jika sahabat ingin membuat larutan hormon dengan konsentrasi 1000 ppm, maka sahabt dapat melarutkan 1 gram ( = 1000 mg) hormon di dalam 1 liter air.

Jika sahabat ingin membuat larutan 500 ppm maka sahabat dapat melarutkan 1 gram hormon ke dalam 2 liter air ( = 1000mg / 2 liter = 500mg / liter = 500 ppm)

Jika sahabat ingin membuat larutan 100 ppm maka sahabat dapat melarutkan 1 gram hormon ke dalam 10 liter air ( = 1000mg /10 liter = 100mg / liter = 100 ppm)
Demikian seterusnya.

STEK TANAMAN BUAH,
Ada beberapa cara orang melakukan penyetekan, mulai yang sederhana, system sungkup,system ini bisa dibagi menjadi dua, yang pertama secara individual dan kedua secara comunal, dan yang sedikit modern, system mistroom.
Tanaman yang sudah berhasil, diantaranya, stek jambu air citra, stek jambu bol jamaika, stek lengkeng, stek apel india ,stek beach cherry, stek mirackle fruit,stek jambu biji , stek kupalanda / stek anggur brazil / stek jaboticaba , stek durian , stek srikaya new varietas ….

I. SYSTEM MISTROOM
Bahan pembuatan mistroom,
A. Ruangan
1.Paranet
Gunakan paranet 75%, paranet berguna sebagai penghalang matahari langsung dan hama penyakit, di ruang mistroom.
B. Irrigation System
1.Pompa
Pompa 250w, untuk 60m2.
2.Pipa dan fitting
mistter 30 buah, electric valve 1 buah, pipa dan fitting

                   


Gbr.mistter Gbr. electric valve

3.Controler
Timer H3CR(Omron) 2 buah, timer24 jam 1 buah, Trafo 5A
( in 220vac out 24vac) 1 buah, kabel , box panel

                 

Gbr. H3CR Gbr.Timer 24 jam Gbr, trafo

Gbr. Wiring diagram.
4. Alat dan bahan,
                                            

Gbr.1 Alat yang di gunakan di antaranya gunting dan pisau, gunakan gunting yang tajam agar menghasilkan potongan yang sempurna.

Gbr.2 Bahan media yang di gunaka adalah oasis basah. Jika tidak ada, bisa menggunakan sekam bakar,cocopit, pasir (pasir malang) sebagai pengganti, dengan perbandingan 3;2;1.
Gbr.3 Ada dua macam hormon yang digunakan, yang pertama berbentuk bedak (rapid root ) produk ini banyak di jual di pasaran,dan kedua yang berbentuk cair, ini produk sendiri (istana alam) dengan bahan aktif IAA ( Idol Asetat Acid ) ditambah makro dan mikronutrient +Vitamin B1 dan Bakterisida.

                                        


Pengambilan pucuk tanaman sebaiknya di lakukan di pagi hari, pilih pucuk tanaman dorman atau masa inaktif.

                              

Jika pucuk tanaman diambil dari jarak yang jauh, untuk menjaga kelembaban , kita gunakan koran ( diberi cipratan air oleh tangan) sebagai media, dan dimasukan ke styrofoam box.


                                       


Potong pucuk seperti gambar ( satu knot/buku jika jenis tanaman yang mempunyai knot panjang , banyak knot jika tanaman yang mempunyai knot/buku yang pendek, seperti jaboticaba ), kira- kira sepanjang 3 sampai 4cm.

Potong sebagian daun jika tanaman yang mempunyai karakter daun besar, kurangi daun jika tanaman yang berkarakter kecil.

                                       


Gbr.1. Campur hormon akar (cair) , 10cc/4liter air.

Gbr.2. Rendam pucuk/ hasil stekan .
Gbr.3. Colek ujung stekan ke hormon akar ( bedak).

                                  


Gbr. 1. Tancapkan stekan ke oasis

Gbr.2. Taruh di tray semai
Gbr.3. Taruh di mistroom

                                       


                                      


                                     


Ganbar di atas bearti sudah di pastikan stekan kita berhasil.



                                  


Gbr. 1. Poting hasil stekan dengan media tanam sekam bakar dan cocopit (2:1 ), setelah di pot,taruh kembali di mistroom, biarkan sekitar satu minggu . Jika sudah terlihat ada pertumbuhan (akar menjalar di media baru ) keluarkan dari mistromm dan taruh ditempat teduh ( dibawah net 75% ), siram 2 kali dalam sehari.

Gbr.2. Jika sudah ada tanda tanda pertumbuhan seperti gambar di atas, taruh di bawah matahari langsung.
Gbr.3. Tanda jika stekan tumbuh optimal.

                                


Gbr.1. Dengan melihat pertumbuhan akar kita bisa simpulkan hasil stekan tumbuh optimal, dan siap di repotting.

Gbr.2. Tanaman dalam masa growing.
Gbr.3. Tanaman tumbuh dengan optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar