Jumat, 17 Oktober 2014

Budidaya kedondong


Tanaman Kedondong dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai ke daerah pegunungan pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Pohon Kedondong sangat mudah tumbuh di daerah yang beriklim kering, tetapi pada tanah yang gembur, pada musim kemarau, seluruh daunnya rontok, sehingga yang terlihat hanya dahan dan ranting rantingnya saja. Pada musim hujan, sudah gundul itu mulai bertunas lagi, yang diikuti segera dengan tumbuhnya daun-daun yang baru dan kemudian berbunga, Bunga Kedondong bentuknya seperti bunga karang dengan warna kuning. Musim berbunga pada bulan Juni, Agustus.

Buahnya masak pada bulan Januari sampai April. Pohon Kedondong yang sudah tua ditebang, setidak-tidaknya kayunya dapat pula dipergunakan untuk jadi kayu bakar. Penanaman baru dengan cara menanam bijinya,selain itu dapat juga dilakukan dengan cara tempelan atau okulasi. Selain buahnya, daunnya pun dimanfaatkan sebagai sayuran atau ralap. Rasa daun yang masih muda asam, begitu pula tangkai daun yang muda.

Pohon Kedondong termasuk pohon yang tinggi. Dapat mencapai ketinggian 20 sampai 30 meter. Malahan kalau dibiarkan terus tumbuh, pohonnya dapat mempunyai garis tengah 50 sampai 60 centimeter. Buah Kedondong yang sudah masak. rasanya manis bercampur sedikit rasa asam. Banyak orang yang suka
memakan buahnya yang belum terlalu masak. Bahkan buahnya yang masih muda dibuat orang untuk bahan rujak.

Kedondong yang masak berwarna kuning kemerah-merahan. Daging buahnya berwarna seperti itu pula. Buah yang masih muda berwarna hijau dan daging buahnya masih berwarna putih dan agak sedikit bergetah. Di samping dimakan sebagai buah segar, Kedondong juga dibuat asinan atau manisan buah. Dengan cara demikian buah Kedondong
ini dapat disimpan agak lama.
kuning kemerah-merahan. Daging buahnya berwarna seperti itu pula. Buah yang masih muda berwarna hijau dan daging buahnya masih berwarna putih dan agak sedikit bergetah. Di samping dimakan sebagai buah segar, Kedondong juga dibuat asinan atau manisan buah. Dengan cara demikian buah Kedondong
ini dapat disimpan agak lama.

Budidaya kedondong bangkok bisa dilakukan di pot maupun langsung di tanam di tanah. Bila dijadikan tanaman hias, banyak orang memilih pot sebagai media tanam. Selama pertumbuhannya di pot, tanaman ini harus rajin dipangkas supaya tidak terlalu tinggi.
Baik ditanam di pot maupun perkebunan, kedondong bangkok tetap rutin berbuah sepanjang tahun. Budidaya kedondong ini juga tidak terlalu sulit.
Tulen Solahudin, pengelola pengelola usaha Pohon Buah Nursery asal Bogor bilang, budidaya kedondong bangkok akan maksimal di daerah dataran rendah dengan suhu sekitar 30 derajat celsius.
Tanaman ini juga butuh asupan sinar matahari yang cukup dengan curah hujan sedang. Bibit kedondong bangkok bisa dikembangkan dengan teknik cangkok, okulasi, maupun stek. Tulen sendiri memilih teknik cangkok.

Menurut Tulen bibit cangkok cocok dityanam di pot. "Kalau ditanam di pot tumbuhnya lebih cepat karena akarnya tidak kemana-mana. Satu tahun saja sudah mulai muncul buah jika perawatannya bagus," ujar Tulen.
Pembudidaya lainnya, Edy Sumulur, pemilik PT Pusaka Alam Lestari asal Pasuruan, Jawa Timur lebih memillih membudidayakan dengan cara vegetatif buatan, yakni penempelan batang atau yang biasa disebut okulasi.

Untuk batang bawah biasa digunakan kedondong biasa. Setelah enam bulan, baru dilakukan okulasi menggunakan plastik sebagai perekatnya dengan batang pohon kedondong bangkok. “Yang paling baik itu memakai batang kedondong bangkok dari daerah asalnya Thailand,” ujar Edy.
Mata tempel akan tumbuh setelah okulasi berjalan enam bulan. Setelah itu batang bawah bisa dipotong dan bibit kedondong bangkok siap dipindahkan ke pot. Selama proses itu membutuhkan waktu sekitar setahun. Enam bulan kemudian, kedondong bangkok akan berbuah dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus.

Penyiraman cukup dilakukan dua kali sehari. Menurut Tulen, jika dirawat dengan baik, kedondong bangkok memang bisa berbuah beberapa kali dalam setahun tanpa mengenal musim.
Namun, pohonnya harus sering dipangkas untuk merangsang pembuahan. Dengan dipangkas, pohon tidak terlalu besar, tapi batang yang menghasilkan buah tetap banyak.
Jika ditanam di lahan, jarak tanamnya dibuat sekitar 3 meter (m) x 3 m. Pohon yang ditanam di kebun akan lebih lama menghasilkan buah di awal pertumbuhan, yakni sekitar dua hingga tiga tahun setelah ditanam. Untuk perawatannya tidak jauh berbeda dengan pohon yang ditanam di pot

Yang disebut biji adalah bagian dalam buahnya yang mempunyai serabut seperti akar menembus daging buahnya. Serabut atau akar biji ini merupakan penghalang untuk menikmati dagrng buahnya yang segar itu. Dalam bahasa Latin Kedondong dinamakan. Spondias dulcis. Nama, lainnya dalam bahasa Latin adalah ; Spondias cythera. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan.Di negeri kita dikenal dua varietas Kedondong.
Pertama, Kedondong Bali, buahnya besar-besar.
Kedua, Kedondong Kerikil, buahnya biasa biasa saja dan mempunyai bau dan rasa yang khas. Buahnya yang muda dibuat rujak petis atau rujak manis, dicampur dengan buah-buahan lainnya, Bagi yang tidak tahan rasa pedas rujak dapat menikmati kedondong yang sudah dibuat manisan. Daunnya yarg muda seperti telah
disebutkan di atas ini, dapat dilalap dengan sambal atau dibuat campuran sayur asam. Selain dari itu, daun kedondong yang muda dapat pula dipakai untuk melunakkan daging alot. Daging yang alot itu dimasak bersama-sama dengan daun kedondong. Untuk mendapatkan pohon Kedondong yang cepat berbuoh, sebaiknya memakai stek sebagai bibit. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 12 m.



Budidaya kedondong dengan tanam pucuk

Bonsai kedondong agar lebih indah dilihat sebaiknya menggunakan kedondong hutan atau biasa disebut kedondong cina untuk dijadikan bonggolnya, yang disambung pucuk dengan kedondong bangkok. Bonggol kedondong dengan ukuran 60-80 cm dan tinggi 1,5 m akan tampak seperti mengenakan mahkota. Karena di ujung batangnya yang tumpul bermunculan ranting yang sarat dengan buah.

Syarat bonggol yang dipakai
Agar tampak eksotik, bonggol kedondong cinanya dipilih yang bagus, lebih baik lagi kalau bisa mendapatkan yang beralur-alur sehingga tampak tua umurnya. Lingkar batang pohon dipilih yang berukuran 60-80 cm. selanjutnya untuk mempermudah penyambungan, batang dipotong-potong dengan panjang tergantung kebutuhan, antara 1-1,5 m. pemotongan bisa dilakukan dengan gergaji mesin secara hati-hati, jangan sampai kulit batang terkelupas. Penggergajian harus sekali jadi dan halus bekas potongannya. Ini sangat menentukan keberhasilan tumbuhnya akar batang bawah.
Potongan batang yang dipakai tidak sembarangan. Batang yang paling dekat dengan akar sebaiknya tidak dipakai karena terlalu berat untuk dipindahkan kedalam pot. Setelah dipotong, batang-batang “diamankan” ditempat terbuka dan terkena sinar matahari penuh, agar bekas luka kering. Pengeringan biasanya memerlukan waktu 3 hari. Setelah itu baru bisa ditanam. Sementara menunggu potongan batang menjadi kering, lubang tanam disiapkan.

Ditanam bersudut 60°
Persiapan tanam bonggol tergantung pada jumlah bonggol yang akan ditanam dan tempat yang tersedia. Bila lahan tidak luas dan bonggol hanya satu dua batang saja, penanaman bisa dilakukan disembarang tempat dan tidak diperlukan persiapan khusus. Tapi kalau bonggolnya banyak dan arealnya luas, cara tanamnya bisa dibuat alur.

Tanah dicangkul sedalam dua cangkulan, kira-kira 40 cm. kemudian tanah dibalik lagi sambil diberi campuran pupuk urea dan TSP dengan perbandingan 1:1, sebanyak satu sendok makan. Jatah pupuk ini untuk satu batang. Jumlah pupuk tidak boleh lebih dari itu, karena bisa menyebabkan keringnya batang. Tanah siap ditanami setelah disiram terlebih dahulu. Tanah siap ditanami setelah disiram terlebih dahulu.

Batang ditanam miring 60° terhadap permukaan tanah untuk menghindari kematian, untuk itu gunakan penyanggah agar bonggol tidak roboh, penyanggah bisa terbuat dari bambu dan cukup dua batang supaya bisa disilangkan.

Butuh perangsang
Bila perawatan baik, sebulan setelah tanam akan tumbuh akar dan tunas pada bonggolnya. Perawatan meliputi perangsangan pada akar dan tunas dengan ZPT dan pupuk daun serta penyiraman satu kali. Caranya, kira-kira 75% volume cairan ZPT dan pupuk daun itu disemprotkan ke batang dan sisanya disiramkan ke tanah sekitar batang. Selain itu penyiraman dilakukan sehari 2 kali.
Penyambungan.

Apabila tunas-tunas telah bermunculan di bonggol bagian atas, selanjutnya dipersiapkan penyambungan dengan kedondong Bangkok. Tunas yang akan disambung diseleksi yang sehat dan letaknya bagus. Biasanya jumlah tunas yang tumbuh sekitar 6-7 batang. Agar tidak semerawut dan indah dipandang, tunas sebaiknya disisakan 3 batang saja.
Untuk tunas atas pilih yang sehat yaitu tidak berbintik-bintik putih, umur tunas yang baik kira-kira sebulan dan memiliki diameter 0,5 cm, dan ujungnya dipilih yang hampir mengeluarkan daun muda. Tunas di potong maksimal 15 cm panjangnya.

Cara sambung seperti biasa, kedua tunas dipotong dan disambung dengan bentuk potongan huruf V. agar sambungan pucuk kedondong tetap menyatu diikat dengan tali plastic. Selama 2 minggu sambungan dikerudungi plastic.

Dibutuhkan waktu 6 bulan supaya berbuah matang
Jika sambungan telah berumur 2 minggu, kerudung plastiknya diberi lubang sedikit demi sedikit untuk mengurangi kelembapan yang ada dibagian dalam. Penyesuaian dengan udara luar ini dilakukan selama 3 minggu. Plastic akan dibuka seluruhnya kalau sambungan sudah jadi. Tandanya, tunas berwarna hijau, tidak layu, dan tidak ada lagi daun-daun yang gugur. Dari pentil sampai buah menjadi tua dibutuhkan waktu 6 bulan.

Pemindahan ke pot
Pot yang baik untuk tanaman ini berukuran diameter kurang lebih 1 m dengan tinggi 70-100 cm. pot itu diberi lubang secukupnya, kemudian kedalamnya ditaruh peresapan air, misalnya ijuk, pakis anggrek, atau serutan kayu jati. Medianya yang meruoakan campuran antara tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1, dimasukan setelah bahan peresap. Sebelum tanaman dipindahkan, media diberi satu sendok makan pupuk TSP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar