Sabtu, 08 Agustus 2015

Tanaman hidroponik dan aeroponik


Pengertian Pertanian Hidroponik atau yang dalam bahasa Inggris ditulis hydroponic adalah berasal dari kata Yunani, yaitu "hydro" artinya air dan "ponos" berarti kerja atau daya. Hidroponik juga merupakan soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Jadi, pengertian hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless dari tanaman, serta menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.



Hidroponik merupakan sistem pertanian modern tanpa menggunakan tanah. Hidroponik ditemukan oleh Dr. W.F Geri Che dari Universitas California tahun 1936. Hidroponik adalah suatu cara bertanam dengan menggunakan media air dan bahan yang bersifat porus, misalnya arang sekam, pasir, batu, apung dan batu kali. Makanan atau nutrisi tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang dialirkan melalui pipa air. Tanaman juga dapat ditempatkan di atas bak penampungan nitrisi dari bak nutrisi. Jadi, pada sistem hidroponik, akar tanaman selalu terendam cairan nutrisi.
Aeroponik adalah bercocok tanam dengan akar menggantungkan di udara tanpa menempelkan pada media apapun. Makanan atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman aeroponik diberikan dengan cara menyemprotkan air yang sudah bercampur nutrisi ke bagian akar yang menggantung. 
Penyemprotan dilakukan secara berkala dengan lama penyemprotan yang sudah ditentukan. Misalnya, penyemprotan dilakukan setiap 2 menit, dan lama penyemprotan 3 detik. Biasanya penyemprotan dilakukan secara otomatis menggunakan alat semprot yang sudah dilengkapi timer (pengaturan waktu).
Dengan metode ini penyerapan nutrien lebih efisien, dan akar juga dapat menyerap oksigen lebih baik karena tidak ada medium yang menghalangi.

Keuntungan teknik pertanian hidroponik, yaitu :

1. Tidak membutuhkan tanah
2. Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
3. Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
4. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
5. Memberikan hasil yang lebih banyak
6. Mudah dalam memanen hasil

Pengertian Pertanian Aeroponik merupakan salah satu budidaya tanaman hidroponik, dimana aeroponik berasal dari kata "Aero" yang berarti udara, dan "phonik" yang berarti cara budidaya. Jadi, arti pertanian aeroponik adalah cara bercocok tanam di udara, atau bisa disebut bercocok tanam dengan sistem pengkabutan, yaitu akar tanamannya menggantung di udara tanpa menggunakan media seperti tanah, serta memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara spraying oksigen dengan menambahkan larutan unsur hara ke akar tanamannya, agar perakarannya dapat menyerap unsur hara dengan mudah dan cepat.

Keuntungan teknik pertanian Aeroponik, yaitu :

Bisa menggunakan lahan yang sempit, produktifitas lahan tinggi dan kontur lahan tidak harus datar.
Tidak tergantung musim dan ada sepanjang tahun
Waktu panen pendek, bisa 1 bulan panen dan tanpa pengolahan lahan
Menghasilkan produksi yang tinggi dan tanaman tumbuh lebih cepat
Tanaman bisa dipindah-pindahkan tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman
Tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja dalam pelaksanaannya, sehingga menjamin efisiensi tenaga kerja.


Tahap pelaksanaan hidroponik
1. Menyiapkan media tanam
Media tanam umunya menggunakan arang sekam padi sebab bahan tersebut murah. Dapat juga menggunakan pasir, bata merah yang dihaluskan, atau bahan lain yang bersifat porus dan steril.
2. Penyemaian
Untuk media semai dapat digunakan media arang sekam padi atau media semai jiffi–7 yang sudah siap pakai. Bila menggunakan media semai jeffy–7, perlu dilakukan langkah – langkah sebagai berikut.
a. Merendam keping jiffy–7 selama 10 menit sampai mengembangkan secara maksimal.
b. Mengatur dalam wadah plastik.
c. Memasukkan benih yang sebelumnya sudah di rendam dalam air hangat dengan menggunakan pinset.
d. Menutup permukaan keping jiffy–7 dengan kertas tisu atau kertas serap dan meletakkannya di tempat yang teduh.
e. Menyiram bibit yang sudah tumbuh dengan air dan larutan nutrisi (pupuk) setiap pagi dan sore dengan menggunakan penyemprot (hand spayer).
3. Penyampihan
Tanaman yang berumur sekitar 2 minggu dipisah – pisah dan dipindahkan ke pot kecil dengan media pasir dan diberi nutrisi setiap pagi dan sore.
4. Penanaman
Bibit dari pot kecil di pindahkan ke polibag penanaman. Saat pemindahan tanaman berbeda-beda waktunya tergantung jenis tanaman. Beberapa contoh waktu pemindahan tanaman ke polibag penanaman dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Pemindahan bibit dan persemaian

No.
Jenis tanaman
Waktu pemindahan
1.
Tomat
3-4 minggu setelah semai
2.
Melon
2 minggu setelah semai
3.
Paprika
4 minggu setelah semai
4.
Timun
2 minggu setelah semai


5. Pemeliharaan

Hidroponik memerlukan perawatan yang cermat. Beberapa langkah pemeliharaan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut.
a. penyiraman
    penyiraman air dan larutan nutrisi dilakukan 5-8 kali setiap hari.
b. Pengikatan atau pengajiran
    Tanaman melon atau yang telah berumur 1 minggu perlu diberi ajir. Ajir berguna sebagai rambatan atau         pegangan agar tanaman dapat tumbuh tegak.
c. Pemilihan batang produksi
    Pada tanaman misalnya cabai atau paprika, dipilih satu atau dua cabang produksi dan dibiarkan tumbuh         sebagai batang utama.
d. Pemangkasan
    Daun – daun yang terdapat di antara ketiak daun dibuang setiap dua hari. Bila menanam timun, sulur-sulur    yang tumbuh di bagian atas tanaman timun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh.
e. Pemberantasan hama
    Tanaman yang diserang hama, misalnya kutu daun dan ulat buah, disemprotkan dengan insektisida. Sesuai     dosis yang diperlukan.
f. Pemanenan
   Tanaman yang dipanen hasilnya sesuai keperluan, misalnya timun jepang dapat dipanen setelah 45 hari.          Cabai paprika dan tomat dapat dipanen setelah 3-6 bulan.


Hidroponik dan aeroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar